Sponsor

Photobucket

Senin, 23 April 2012

ISPA pada Balita

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA merupakan infeksi yang berawal dari saluran pernapasan hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronchi dan alveoli. Maka pengertian ISPA dapat dikatakan sebagai penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA merupakan salah satu alasan yang umum digunakan untuk morbiditas pada anak. Kematian akibat penyakit ISPA telah tumbuh dan antimikrobanya sangat kuat sehingga perawatan kesehatan mendorong mayoritas anak-anak harus rawat inap.

Untuk mendapatkan pengertian ISPA secara menyeluruh dapat dilakukan dengan mengkaitkan hal penting dari penyakit ini, yaitu infeksi akut dan saluran pernapasan. Infeksi akut yang selama ini kita kenal adalah suatu serangan vector penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur, dll) selama 14 hari lebih dan jika dibiarkan dapat menjadi kronis, sedangkan saluran pernapasan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah organ-organ yang terlibat dalam pernapasan.

Penyakit ISPA Menyerang Terutama Anak-Anak

Penyakit ISPA sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh seseorang. Pada sebagian kasus ISPA, mereka yang terinfeksi adalah anak-anak dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang mereka punya menurun atau memang masih rendah dibandingkan orang dewasa.

Kematian dari penyakit ISPA yang dapat ditimbulkan cukup tinggi (20-30%), dan perlu dicatat bahwa penyakit ISPA merupakan masalah kesehatan tidak boleh diabaikan karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang tinggi dengan rasio 1 diantara 4 bayi. Jadi kita dapat memperkirakan episode ISPA dapat terjadi 3-6 kasus kematian setiap tahun. Angka tersebut dibuktikan pada kunjungan pasien ke puskesmas yang cukup tinggi untuk penyakit ISPA yaitu rata-rata lebih dari 25% terutama pada usia balita.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara pernapasan yang mengandung kuman yang dihirup orang sehat lewat saluran pernapasan. ISPA yang tidak ditangani secara lanjut apalagi dianggap sepele dapat berkembang menjadi pneumonia (khususnya menyerang anak kecil dan balita apabila terdapat zat gizi yang kurang dan ditambah dengan keadaan lingkungan yang tidak bersih).

Minggu, 08 April 2012

Mendidik Anak Balita

Mendidik Anak Cerdas
Anak adalah investasi masa depan, salah satu anugerah-Nya yang dapat kita banggakan jika berhasil mendidiknya dengan baik. Anak jugalah yang akan menjadi teman setia dimasa tua. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas orang tua untuk mempersiapkan putra-putrinya agar siap menghadapi tantangan zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, anak-anak akan hidup di era yang berbeda dengan kita sekarang.

Mendidik Sejak Dini

Kita memang tidak dapat mengendalikan pertumbuhan otak anak, namun kita dapat membantu mengoptimalkan perkembangannya.
 
Riset menunjukkan bahwa perkembangan intelektual anak-anak sejak lahir hingga usia 3 tahun sama hebatnya dengan usia 4 tahun hingga 18 tahun. Maka itulah, usia 0-3 tahun sering disebut golden age. Pada usia 4 tahun, 50% kecerdasan otak anak sudah terbentuk.

Rumah menjadi sekolah pertama bagi anak kita. Cara mendidik anak balita, kebiasaan-kebiasaan orang tua dan anggota keluarga lainnya berpengaruh terhadap kebiasaan anak di masa depan.
 
Jika orang tua biasa menonton, anak juga akan senang menonton. Apabila orang tua senang membaca, anak-anak juga akan akrab dengan bahan bacaan. Bukan sembarang bacaan tentunya. Bacaan bermutu disertai dengan ilustrasi gambar yang menarik akan mempermudah anak menyerap pengetahuan dalam bacaan.

Cerdas dengan Membaca

Membaca adalah salah satu cara mendidik anak balita yang positif. Sayangnya, tidak semua anak suka membaca. Padahal, membaca sangat penting untuk menambah pengetahuan dan pemahaman.
Cara mendidik anak balita agar suka membaca dapat dilakukan dengan memberi buku bacaan bergambar.
 
Sejak usia tiga bulan, anak sudah memiliki kemampuan untuk membangun dan mengingat perbedaan pola-pola gambar yang rumit. Jadi, memberikan buku bacaan bergambar pada anak patut dicoba.
 
Keberadaan gambar yang menarik juga membuka peluang bagi anak untuk membaca lewat gambarnya saja. Anak tidak begitu terbebani oleh tulisan yang panjang.
 
Tokoh-tokoh yang unik dan tingkah laku yang kocak pada gambar, lambat laun akan mendorong anak mencari tahu lebih banyak lewat tulisan. Secara tidak sadar, anak akan mulai membaca keseluruhan isi buku.
 
Kegiatan membaca akan semakin optimal apabila orang tua turut serta membaca. Orang tua dapat membahas dan menerangkan pada anak mengenai maksud gambar atau ilustrasi buku.
 
Selain pengetahuan anak bertambah, membaca dapat menjalin komunikasi dan hubungan emosional antara orang tua dan anak.
 
Komunikasi dan emosi yang erat antara anak dan orangtua kelak menjadi dasar bagi hubungan yang lebih harmonis di masa depan.

Jumat, 06 April 2012

Makanan Bayi 1 Tahun

Makanan Bayi 1 Tahun
Pada saat Usia bayi menginjak 1 tahun, bayi sudah dapat dikenalkan dengan berbagai jenis makanan yang biasanya dikosumsi oleh orang dewasa.

Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah kadar gula dan garam, karena apabila terlalu banyak memberikannya akan terjadi gangguan pada kesehatan dan pertumbuhannya.

Selain itu makanan bayi 1 tahun tetap harus dilembutkan walaupun tingkat kelembutannya tidak seperti usia sebelum 1 tahun.

Pada saat memberikan makanan bayi 1 tahun sampai 5 tahun, bisanya ada beberapa masalah yang mungkin timbul. Empat masalah yang sering timbul diantaranya :
  1. Penolakan terhadap makan, sulit makan, hanya sedikit makanan yang dimakan atau pilih-pilih makanan.
  2. Kebiasaan makan camilan di antara waktu makan utama dapat mengurangi nafsu makan pada waktu makan.
  3. Tingginya konsumsi jus buah atau minuman ringan.
  4. Tingginya konsumsi camilan/kudapan kue, biskuit, keripik, kudapan manis dan permen.

Solusi atau anjuran yang dapat dilakukan adalah :
  • Orang tua harus memberi contoh dengan mengajak makan bersama keluarga. Memperkenalkan makanan secara bertahap, terus mencoba makanan yang baru dan tetap tenang bila anak menolak makan. Tawarkan makanan dilain waktu. Membentuk kebiasaan makan sejak dini adalah yang berbaik dengan memberi contoh dan pujian yang wajar. Bentuk suasana yang nyaman ketika makan.
  • Perhatikan ukuran makanan disesuaikan dengan gigi geligi anak yang masih tumbuh (potongan kecil atau finger food), porsi kecil tapi sering.
  • Pemilihan bahan makanan: pilih sayuran yang muda, buah yang matang, masak daging dan ayam hingga empuk.
  • Snack atau makanan camilan: pilih yang bergizi: susu, potongan buah, puding susu, sereal, yoghurt, roti panggang. Pemberian snack tidak dekat dengan waktu pemberian makanan utama karena akan mengurangi nafsu makan.
  • Agar anak tidak lekas bosan, ibu sebaiknya menyusun menu 10 hari yang bervariasi, silahkan melihat kumpulan resep di buku resep atau majalah/tabloid.
  • Cukup aktivitas fisik: bermain bersama teman, berlari, main sepeda roda tiga. Aktivitas fisik yang cukup meningkatkan nafsu makan anak.

Dalam pemberian makan setiap hari perhatikan selalu jenis, jumlah, dan jadwal makan anak. Pastikan anak makan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Jenis makanan :
Makanlah makanan yang bervariasi dari berbagai kelompok makanan, diantaranya :
  • Makanan pokok : sebagai sumber tenaga dan mengenyangkan.
  • Lauk pauk dari hewani dan nabati sebagai zat pembangun, antibodi atau kekebalan tubuh.
  • Sayur dan buah sebagai zat pengatur dan pelindung, kaya vitamin, mineral dan serat.
  • Susu kaya protein dan kalsium untuk pertumbuahn tulang dan gigi.
  • Cukup minum air putih.

Jumlah :
Disesuaikan dengan kebutuhan anak.
 

Jadwal makan :
Buat jadwal makan anak  3 kali makan utama dan 2 kali-3 kali makan snack. Beri kesempatan anak merasa lapar.

Contoh jadwal makan dan menu :
  •   Jam 07.00 : Makan Pagi : Nasi goreng dan omelet telur
  •   Jam 10.00 : Snack pagi : susu 1 gelas
  •   Jam 12.00 : makan siang : Nasi+sup sayuran+ayam kecap
  •   Jam 15.00 : snack sore: buah potong dan puding
  •   Jam 18.00 : makan malam: nasi soto daging
  •   Jam 20.00 : Snack malam: susu 1 gelas