Sponsor

Photobucket

Minggu, 08 April 2012

Mendidik Anak Balita

Mendidik Anak Cerdas
Anak adalah investasi masa depan, salah satu anugerah-Nya yang dapat kita banggakan jika berhasil mendidiknya dengan baik. Anak jugalah yang akan menjadi teman setia dimasa tua. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas orang tua untuk mempersiapkan putra-putrinya agar siap menghadapi tantangan zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, anak-anak akan hidup di era yang berbeda dengan kita sekarang.

Mendidik Sejak Dini

Kita memang tidak dapat mengendalikan pertumbuhan otak anak, namun kita dapat membantu mengoptimalkan perkembangannya.
 
Riset menunjukkan bahwa perkembangan intelektual anak-anak sejak lahir hingga usia 3 tahun sama hebatnya dengan usia 4 tahun hingga 18 tahun. Maka itulah, usia 0-3 tahun sering disebut golden age. Pada usia 4 tahun, 50% kecerdasan otak anak sudah terbentuk.

Rumah menjadi sekolah pertama bagi anak kita. Cara mendidik anak balita, kebiasaan-kebiasaan orang tua dan anggota keluarga lainnya berpengaruh terhadap kebiasaan anak di masa depan.
 
Jika orang tua biasa menonton, anak juga akan senang menonton. Apabila orang tua senang membaca, anak-anak juga akan akrab dengan bahan bacaan. Bukan sembarang bacaan tentunya. Bacaan bermutu disertai dengan ilustrasi gambar yang menarik akan mempermudah anak menyerap pengetahuan dalam bacaan.

Cerdas dengan Membaca

Membaca adalah salah satu cara mendidik anak balita yang positif. Sayangnya, tidak semua anak suka membaca. Padahal, membaca sangat penting untuk menambah pengetahuan dan pemahaman.
Cara mendidik anak balita agar suka membaca dapat dilakukan dengan memberi buku bacaan bergambar.
 
Sejak usia tiga bulan, anak sudah memiliki kemampuan untuk membangun dan mengingat perbedaan pola-pola gambar yang rumit. Jadi, memberikan buku bacaan bergambar pada anak patut dicoba.
 
Keberadaan gambar yang menarik juga membuka peluang bagi anak untuk membaca lewat gambarnya saja. Anak tidak begitu terbebani oleh tulisan yang panjang.
 
Tokoh-tokoh yang unik dan tingkah laku yang kocak pada gambar, lambat laun akan mendorong anak mencari tahu lebih banyak lewat tulisan. Secara tidak sadar, anak akan mulai membaca keseluruhan isi buku.
 
Kegiatan membaca akan semakin optimal apabila orang tua turut serta membaca. Orang tua dapat membahas dan menerangkan pada anak mengenai maksud gambar atau ilustrasi buku.
 
Selain pengetahuan anak bertambah, membaca dapat menjalin komunikasi dan hubungan emosional antara orang tua dan anak.
 
Komunikasi dan emosi yang erat antara anak dan orangtua kelak menjadi dasar bagi hubungan yang lebih harmonis di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar